Senin, 08 Desember 2008

WO di Final GBC 2008

Setelah 4 hari tepar di kamar karena serangan paratifus (kata dokter, ini tifus ringan, tapi bukan gejala tifus), akhirnya saya bisa posting lagi. Sesuai dengan judul postingan saya, posting kali berkisah tentang kisah keikutsertaan saya di ajang Ganesha Badminton Championship 2008 (30 November - 7 Desember 2008).

Awalnya, saya gak tau jika saya diperkenankan panitia mengikuti GBC kali ini. Maklum, dari peraturan semula, panitia dilarang mengikuti GBC (saya juga panitia lo, tepatnya divisi konsumsi). Tapi entah kenapa, pas acara technical meeting, tiba-tiba peraturannya berubah dan semua panitia bebas ikut (kayaknya ada konspirasi neh :D). Tanpa buang waktu, saya yang saat itu tidak membawa uang segera mendaftar dengan meminjam uang teman (nama dirahasiakan). Hokinya lagi, GBC tahun ini ternyata memperbolehkan keikutsertaan peserta ganda dari lintas instansi (pasangan ganda tidak harus dari satu instansi sama). Poin ini sangat berarti, secara saya tidak yakin ada anak IF yang mau diajak memeras keringat di sela-sela tugas yang seabrek ini. Dan pilihan partner ganda saya jatuh kepada Christian Pandapotan, a.k.a. Dapot, Matematika 2005.

Berlanjut ke pertandingan. Babak pertama sampai babak ketiga kami lalui tanpa ada perlawanan yang ketat. Di babak pertama kami melawan anak TI (lupa namanya), babak kedua melawan anak UBT 2008 (juga lupa namanya), dan babak ketiga melawan Adityo/Adit (IMMG). Baru pada perempat final hari jumat kami harus berhadapan dengan unggulan pertama dari FT yaitu Aji/Otto, dan syukur kami bisa melewatinya (sampai sekarang saya belum mengerti kenapa bisa menang lawan mereka, mereka lebih unggul segalanya). Kalau tidak salah skor kemenangan kami 23-21, 16-21, 21-18 (sangat ketat dan menegangkan). Selanjutnya di semifinal, kami harus bertemu dengan Bayu/Teddy (MTM), dan kami berhasil memenangkan pertandingan dengan 21-16, 21-11 (Bayu merupakan ketua GBC 2008 loh).

Namun, di balik dua pertandingan itu, sebenarnya ada satu hal penting. Sejak Kamis sore, saya sudah merasa ada yang salah dengan tubuh saya, perut saya sakitnya bukan main, serasa ditusuk-tusuk pisau. Tapi saya berharap besok (Jumat lalu), tubuh saya sudah pulih. Ternyata saya salah, badan saya tidak kunjung sembuh, malahan hari ini (Jumat lalu), disertai dengan demam dan pusing. Dasar bandel, karena saking inginnya maen di GBC (tahun lalu juara 1 loh, masak sekarang gak dapet apa-apa), saya datang juga ke GSG, dan menjalani partai perempat final dan semifinal dengan jeda hanya 1 jam (dan dengan tubuh sempoyongan). Begitu lah kronologisnya (kebayang kan main dengan kondisi kek gitu). Rencananya, finalnya sendiri akan dilangsungkan hari Minggu, 7 Desember 2008 jam 15.00. Di partai final saya harus bertemu dengan dosen bulutangkis saya semasa TPB yaitu Pak Samsul yang di semifinal mengalahkan dosen bulutangkis saya yang lain yaitu pak Kusnaedi.

Tapi apa mau dikata, setelah penyakit saya diperiksa dokter, dan divonis menderita tifus, saya diharuskan beristirahat penuh selama 5 hari (sampai Selasa). Karena fatwa dokter sudah keluar dan mengingat tanggal 15 sudah UAS, saya urungkan niat saya berlaga di final (alias WO). Bagi teman-teman saya yang sudah mendukung saya, teman-teman Rileks, UBT, IF, dan diri saya sendiri (loh kok, terkadang saya masih belum bisa memaafkan diri saya sendiri :D), maafkan saya yah! Terima kasih atas dukungannya selama ini.

Tidak ada komentar: